Jumat, 18 Maret 2016

Essay for DINAMIKA ESSAY UNILA

Nurul Abidah

Peranan Ilmu Matematika dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

Di zaman sekarang ini pendidikan adalah momok yang sangat penting dalam memajukan sebuah negara karena dengan pendidikanlah kita dapat memerangi kebodohan dan kemiskinan. Melalui pendidikan dapat mencetak individu-individu yang unggul dalam berbagai bidang keilmuan, selain itu dapat membentuk karakter-karakter yang kreatif, inovatif dan memiliki keterampilan-keterampilan yang ahli dalam berbagai macam bidang pekerjaan.
Perkembangan dan kemajuan di segala bidang aspek kehidupan suatu bangsa dan negara tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ( UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1)
Melalui pendidikan seseorang dapat mengetahui banyak hal atau berwawasan luas, dengan berwawasan luas ini seseorang dapat menentukan langkah terbaik mengambil suatu tindakan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang bahkan sangat rumit untuk dihadapi. Salah satu masalahnya, seperti ketika sewaktu Amerika serikat menjatuhkan bom di negara Jepang pada akhir perang dunia II lebih tepatnya pada waktu itu pengeboman atom terjadi di Hiroshima pada 6 Agutus 1945 dan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Banyak sekali kerugian yang timbul akibat pengoboman atom tersebut, seperti kerugian materil yang sangat besar karena banyak sekali yang hancur pada saat itu dan lalu banyaknya korban baik yang tewas, terkena luka berat mapun terkena luka ringan. Tak hanya sampai itu saja kerena bom tersebut adalah bom nuklir, banyak kerugian yang dialami oleh negara Jepang pada saat itu, yaitu banyak timbul dampak jangka panjangnya yaitu kerusakan lingkungan dan penyakit parah akibat radiasi bom nuklir tersebut.
Pada saat itu negara Jepang benar-benar mengalami kehancuran karena peristiwa itu, namun mereka tetap berupaya untuk mencari jalan keluarnya. Salah satunya yaitu mencari, memanggil, dan mengumpulkan guru-guru dari seluruh penjuru wilayah negara mereka. Mereka melakukan itu agar dapat terus memberikan pendidikan pasca bom nuklir tersebut agar mereka bisa cepat bangkit dari keterpurukan itu. Terbukti pada masa sekarang negara Jepang dapat menjadi negara maju dan memiliki teknologi, baik robot, transportasi maupun komunikasi yang sangat maju. Bukti lainnya adalah banyak produk-produk teknologi mereka yang diekspor ke negara kita. Oleh karena itulah, dengan melihat contoh tersebut dapat dikatakan bahwa dengan pendidikan sebuah negara dapat menjadi maju.
Kita dapat menentukan kualitas pendidikan suatu negara dari maju atau tidaknya sebuah negara. Itu berarti dapat dikatakan bahwa negara tersebut maju  karena negaranya memiliki kualitas pendidikan yang tinggi. Contohnya seperti negara maju yaitu Finlandia yang tentunya memiliki sistem pendidikan yang sangat bagus sehingga negara tersebut memiliki kualitas pendidikan yang tinggi.
Lalu juga kita dapat menentukan kualitas pendidikan suatu negara melalui prestasi-prestasi yang dimilikinya. Namun di negara Indonesia sendiri, prestasi-prestasi yang ada masih minim atau jumlahnya sedikit dibadingkan negara-nagara maju lainnya. Hal ini masih menjadi kendala untuk negara kita menjadi sebuah negara yang maju. Teutama lagi juga prestasi yang jumlahnya masih minim di bidang matematika. Matematika adalah ilmu dasar dari segala ilmu pengetahuan dan melalui matematika dapat membentuk individu-individu yang memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis, kreatif, dan jujur.
Mutu pendidikan Indonesia dalam mata pelajaran matematika masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari survei Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) yang menempatkan Indonesia pada posisi yang belum menggembirakan di antara negara-negara yang di survei. Survei TIMSS, yang dilakukan oleh The  International Association for the Evaluation and Educational Achievement (IAE) berkedudukan di Amsterdam, mengambil focus pada domain isi matematika dan kognitif siswa.
Domain isi meliputi Bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan Peluang, sedangkan domain kognitif meliputi pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Survei yang dilakukan setiap 4 (empat) tahun yang diadakan mulai tahun 1999 tersebut menempatkan Indonesia pada posisi 34 dari 48 negara, tahun 2003 pada posisi 35 dari 46 negara, tahun 2007 pada posisi 36 dari 49 negara, dan pada tahun 2011 pada posisi 36 dari 40 negara.
Sementara itu studi tiga (3) tahunan PISA, yang diselengggarakan oleh Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) sebuah badan PBB yang berkedudukan di Paris, bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa. Fokus studi PISA adalah kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Studi yang dilakukan mulai tahun 2000 menempatkan Indonesia pada posisi 39 dari 41 negara, tahun 2003 pada posisi 38 dari 40 negara, tahun 2006 pada posisi 50 dari 57 negara, tahun 2009 pada posisi 61 dari 65 negara, dan yang terakhir tahun 2012 pada posisi 64 dari 65 negara. (Prof Budi: 2015)
Dengan salah satu cara meningkatkan prestasi di bidang matematika adalah melalui pembelajaran atau pendidikan matematika. Melalui pembelajaran atau pendidikan matematika inilah negara kita dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Seorang pakar pendidikan matematika, Soedjadi (dalam Zulkardi, 2000) mengatakan pembelajaran matematika tidak hanya diarahkan agar siswa dapat memecahkan soal dan menerapkan matematika tetapi juga dapat menumbuhkan kemampuan-kemampuan yaitu, (1) kemampuan menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain, (2) kemampuan berpikir analisis dan sintesis, (3) kemampuan membedakan yang benar dan salah dengan analisa logis, (4) kemampuan bekerja keras, konsentrasi, dan mandiri, dan (5) kemampuan memecahkan masalah.
Dengan pendidikan matematika, seorang individu dapat memperoleh kemampuan-kemampuan tersebut yang tentunya akan sangat berguna untuk masa depannya nanti. Ini berarti pendidikan matematika memiliki andil yang sangat besar dalam menggapai kesuksesan seseorang di masa mendatang.
Pertama, kemampuan menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain. Maksudnya disini adalah menggunakan matematika dalam memecahkan masalah yang ada disekitar. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan suatu pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu Matematik Realistik (MR) yang telah lama dikembangkan di Belanda. Freudental dalam bukunya, Realistic Mathematics Education menyatakan bahwa “matematika harus terkait dengan realita dan matematika merupakan bagian dari aktivitas manusia” (Freudental:2003). Metematika Realistik (MR) adalah pembelajaran matematika yang mengacu pada kontruktivis sosial dan dikhususkan pada pendidikan matematika (De Lange dan Ven Den Neuvel Panhuizen:2003).  Melalui pendidikan matematika individu dapat menciptakan, mengembangkan dan meningkatkan beberapa kemampuannya.
Kedua, kemampuan berpikir analisis dan sintesis. Kemampuan analisis  matematis adalah kemampuan untuk memisahkan materi ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antara bagian-bagiannya dan mengamati sistem bagian-bagiannya, mampu melihat komponen-komponennya, serta membedakan fakta dari khayalan (Sinta Verawati dewi:2013). Lalu kemampuan sintesis matematis adalah kemampuan berpikir yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru (Sinta Verawati dewi:2013). Ini berarti bahwa pentingnya pendidikan matematika untuk individu-individu dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan lainnya dan dalam menghadapi serta memecahkan masalah dengan baik dan cepat melalui kemampuan berpikir analisis dan sintesisnya.
Ketiga, kemampuan membedakan yang benar dan salah dengan analisa logis. Melalui ilmu matematika, individu dapat mengembangkan kemampuan tersebut. Kemampuan analisa logis tersebut dapat diperoleh individu melalui berpikir logis. Pengertian berpikir logis dikemukakan oleh beberapa pakar lainnya (Albrecht, 1984, Strydom, 2000, Suryasumantri, 1996). Berpikir logis atau berpikir runtun didefinisikan sebagai: proses mencapai kesimpulan menggunakan penalaran secara konsisten (Albrecht, 1984), berpikir sebab akibat (Strydom, 2000), dan berpikir menurut pola tertentu atau aturan inferensi logis atau prinsip-prinsip logika untuk memperoleh kesimpulan (Suryasumanturi, 1996). Dalam ilmu matematika kita dapat melatih kemampuan ini melalu pengerjaan dan penganalisaan soal-soal dalam menyederhanakan dan membuktikan premis-premis yang ada.  
Keempat, kemampuan bekerja keras, konsentrasi, dan mandiri melalui pendidikan matematika. Di dalam mempelajari matematika diperlukan ketekunan, ketelatenan, kerajinan, dan kesabaran dalam memahami dan memecahkan soal-soalnya. Ketika individu-individu tersebut melakukan hal tersebut maka akan terbentuk dan melekat karakter pekerja keras, konsentrasi, dan kemandirian dalam mengerjakan suatu hal.
Kelima, kemampuan memecahkan masalah melalui pendidikan matematika. Pemecahan masalah menurut Nurhadi (2004 : 206) meliputi beberapa tahap memahami soal, memilih pendekatan atau strategi pemecahan, menyelesaikan metode dan menafsirkan solusi. Ilmu matematika ini memiliki sistematika pengerjaan soal seperti yang telah dipaparkan diatas. Dengan begitu individu dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah secara sistematis dan mudah karena telah terbiasa dan terlatih melalui pengerjaan soal-soal matematika.

Melalui pendidikan metematika individu-individu generasi penerus bangsa dapat bangkit untuk memajukan bangsa dan negaranya seperti mengembangkan dan meningkatkan kemampuan-kemampuan, menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain, berpikir analisis dan sintesis, dan lain-lain. Dengan tercapainya kemampuan-kemampuan tersebut, negara kita dapat mencetak banyak prestasi-prestasi yang gemilang sehingga otomatis kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat dan maju. Pada akhirnya negara kita tidak akan tertinggal dengan negara maju lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IMPIANKU

Bismillahirrahmanirrahim.. Pagi itu, 25 September 2019. Pagi-pagi sekali aku dan keluargaku sudah bangun, yaitu sekitar jam 3. Hari ...