Dalam pembelajaran ada
berbagai macam metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, dan lain-lain. Ada
satu metode yang sering di gunakan oleh guru untuk mengajar yaitu metode
pemberian tugas. Metode yang lumrah digunakan oleh guru untuk melatih dan
mempertajam penguasaan materi untuk peserta didik.
Di era dulu, pemberian tugas kerap dipandang sebagai upaya guru untuk
menyelesaikan materi pelajaran yang tidak selesai diajar-v kan di kelas; guru
meminta siswa untuk mempelajari sendiri materi yang belum sempat dijelaskan di
kelas.
Pengertian Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah salah satu
bagian dari rangkaian kegiatan belajar yang berkesinambungan dan terencana
dengan baik. Metode ini juga dikenal dengan istilah resitasi (penugasan).
https://www.slideshare.net/mithys/kelompok-7-metode-pembelajaran-yang-berpusat-pada-guru
1.Menurut Djamarah dan Aswan Zain,
metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
2.Sementara Mulyani Sumantri dkk,
mengemukakan bahwa "Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan
sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas
dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara
perorangan atau berkelompok.”
Dalam proses pembelajaran,
pemberian tugas sangat perlu dilakukan oleh guru, tugas tidak selalu berarti
pekerjaan rumah (PR), karena penugasan ini bisa berupa penugasan yang bisa
dilakukan di taman, di kebun, di took, atau di mana saja sesuai dengan petunjuk
dan keperluan penugasan. Tugas perlu diberikan karena strategi inkuiri menitik
beratkan pada keaktifan siswa dalam mencari sendiri kebenaran-kebenaran ilmiah.
Oleh karenanya tugas yang diberikan
oleh guru sebaiknya bersifat pencarian kebenaran, yakni dengan melakukan
penelitian-penelitian baik secara individual maupun secara kelompok yang
dilakukan secara mandiri oleh siswa. Dengan begitu siswa tidak hanya
mendapatkan jawaban dari suatu masalah yang diberikan namun juga mendapat
banyak pengetahuan selama proses pengerjaan tugas.
#Yuk lebih dalam membahas tentang
metode pemberian tugas#
Memberi tugas kepada siswa bukan
lagi dikarenakan materi belum selesai dibahas di kelas, tetapi karena pemberian
tugas adalah bagian dari metode belajar. Dengan bekal teori dan hipotesis yang
didapat di kelas, siswa diharapkan mampu mengembangkan teori dan hipotesis
tersebut melalui kegiatan penugasan.
Oleh karenanya, memberikan tugas
masih termasuk dalam metode pembelajaran. Sebagai sebuah metode, pemberian
tugas memiliki 3 unsur pokok, yaitu:
Pengembangan wawasan: siswa
memiliki kesempatan untuk mengembangkan materi atau informasi yang mereka
dapatkan di kelas. Guru bertugas untuk mengawasi proses ini untuk memastikan
bahwa siswa mengerjakan tugas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;
https://goanimate4schools.com/
- Menemukan dan mempelajari hal baru: melalui penugasan, siswa sebenarnya sedang belajar banyak hal baru, karena dari penugasan inilah siswa akan memiliki penemuan-penemuan yang akan terus mereka pelajari layaknya sistem snowballing; yakni memulai belajar dari fokus yang kecil kemudian membesar seiring dengan temuan-temuan yang dijumpai siswa selama mengerjakan tugas dari guru;
- Tanggung jawab: melaporkan atau mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan/tugas tersebut.
Langkah-Langkah Pemberian Tugas
Pemberian tugas yang diberikan di
luar sekolah agar supaya penggunaan metode pemberian tugas di luar sekolahan
dapat dikerjakan dengan tertib dan efektif, perlu langkah-langkah sebagai
berikut:
https://www.indianweb2.com/2017/04/24/delhi-based-digital-integrated-tutor-student-connect-platform-guruq-raises-seed-funding/
Langkah Awal
- Membicarakan/menilai tugas atau pekerjaan rumah pada jam tatap muka sebelumnya, apabila tugas atau pekerjaan rumah itu berhubungan dengan bahan yang akan diajukan
- Mengulangi bahan yang lampau dan mencoba menghubungkannya dengan bahan yang akan diajarkan
- Membangkitkan perhatian siswa dengan mengajukan pertanyaan, menunjukkan gambar atau model yang berkaitan dengan bahan baru yang akan dikerjakan.
Langkah Inti
- Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengajulan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang sedang dibahas.
- Pertanyaan siswa tersebut diajukan kepada seluruh siswa agar dipecahkan dan guru apabila diperlukan menjembatani untuk menemukan jawaban tersebut.
- Guru mulai memasuki bahan materi baru kepada siswa sesuai dengan topik yang telah disiapkan melalui tugas-tugas yang sebelumnya dipersiapkan untuk siswa.
- Siswa mulai aktif melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi ditunjang/dijembatani oleh guru apabila mengalami beberapa kesalahan.
- Apabila tugas-tugas tersebut belum selesai guru memerintahkan kepada siswa agar diselesaikan di rumah sebagai pekerjaan rumah boleh sendiri-sendiri, boleh berkelompok sesuai dengan tugas-tugas tersebut.
- Guru menjembatani para siswa kepada jawaban yang benar, memberikan kesimpulan dan penilaian terhadap situasi yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
- Pemberian tugas yang diberikan di sekolah dalam proses belajar mengajar.
https://www.youtube.com/watch?v=F7ptOfefC9c
Metode Pemberian Tugas di Kelas
Fase da|am Pemberian Tugas
Agar pemberian tugas berjalan
dengan efektif dan efisien berikut adalah fase-fase yang harus diikuti :
Fase pemberian tugas
- Tujuan yang akan dicapai;
- Jenis tugas yang jelas dan tepat;
- Sesuai dengan kemampuan siswa;
- Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa;
- Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan untuk tersebut.
Fase
pelaksanaan tugas
- Diberikan bimbingan/ pengawasan oleh guru;
- Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja;
- Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain;
- Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh.
Fase
mempertanggungjawabkan tugas
- Laporan siswa baik lisan/ tertulis dari apa yang dikerjakannya;
- Ada tanya jawab/diskusi kelas;
- Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Pemberian Tugas
Sebagai sebuah metode dalam pengajaran,
pemberian tugas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, antara
lain:
Kelebihan
metode pemberian tugas dan resitasi:
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak; dalam proses mengerjakan tugas, siswa sangat mungkin akan berhadapan atau bahkan menemukan hal baru, yakni hal yang belum pernah dipelajari di kelas. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih banyak hal lagi, karena semakin banyak menemukan hal baru, berarti semakin seru!
- Memperkuat motivasi belajar; penugasan rupanya juga dapat membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat belajar, apalagi jika tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa Oleh karenanya guru harus mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam praktiknya, guru dapat menawarkan jenis dan sifat penugasan kepada siswa. Biarkan mereka memilih jenis penugasan yang mereka inginkan, lalu pastikan bahwa mereka telah memiliki pemahaman yang baik tentang jenis dan sifat dari penugasan tersebut sebelum akhirnya mengabulkan permintaan siswa;
- Memupuk rasa tanggung jawab; menerima penugasan dari guru berarti menerima tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui penugasan, Siswa didorong untuk belajar menjaga fokus serta membagi waktu. Sehingga tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melebihi ketentuan waktu pengerjaan (tidak melewati deadline);
- Memperkuat motivasi belajar; penugasan rupanya juga dapat membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat belajar, apalagi jika tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa? Oleh karenanya guru harus mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam praktiknya, guru dapat menawarkan jenis dan sifat penugasan kepada siswa. Biarkan mereka memilih jenis penugasan yang mereka inginkan, lalu pastikan bahwa mereka telah memiliki pemahaman yang baik tentang jenis dan sifat dari penugasan tersebut sebelum akhirnya mengabulkan permintaan siswa;
- Mengembangkan keberanian untuk berinisiatif; jenis; Penugasan yang tidak kaku dapat membantu Siswa untuk memunculkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Sehingga siswa dapat menyelesaikan penugasan ini bukan hanya dengan baik, tetapi juga sangat menarik. Selain itu, jenis penugasan yang tidak kaku cenderung mendorong siswa untuk berani berinisiatif, siswa bebas melakukan eksplorasi
- Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri; ketika siswa berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik, maka saat itulah rasa percaya diri siswa bertambah. Siswa merasa menjadi lebih mengenali bakat dan kelebihan yang ada pada dirinya. Oleh karenanya, guru sebaiknya tidak memberikan tugas yang kaku, yakni jenis penugasan yang tidak membuka ruang kreatif bagi siSwa. Guru seharusnya mendorong kreativitas siswa, sekaligus mengarahkan agar kreativitas tersebut selalu digunakan dan dikembangkan untuk hal-hal yang positif saja.
- Memupuk rasa tanggung jawab; menerima penugasan dari guru berarti menerima tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui penugasan, Siswa didorong untuk belajar menjaga fokus serta membagi waktu. Sehingga tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melebihi ketentuan waktu pengerjaan (tidak melewati deadline);
https://www.videoblocks.com/video/cartoon-animation-of-a-girl-student-is-reading-education-book-on-her-desk-in-class-with-science-maths-chemistry-engineering-physics-art-and-creative-knowledge-icon-until-graduation-in-1920x1080-hd-v3w68lurlimiriubi
Kelemahan
metode pemberian tugas dan esitasi:
- Memerlukan pengawasan yang ketat baik oleh guru maupun orangtua. Pengawasan ini berfungsi untuk memantau serta membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah. ]ika pengawasannya lemah, maka guru tidak dapat memastikan tentang 'bagaimana' atau bahkan 'siapa' yang mengerjakan tugas tersebut;
- Tingkatan fokus dan konsentrasi berbeda; siswa yang memiliki tingkat konsentrasi dan fokus tinggi di kelas belum tentu memiliki konsentrasi dan fokus yang sama ketika mereka berada di luar kelas; kondisi dan suasana tinggal siswa sangat berpengaruh pada dua hal di atas. Misalnya, apabila siswa tinggal di keluarga yang kurang harmonis atau bahkan brokenhome, siswa cenderung kurang dapat mengerjakan tugas dengan maksimal
- Kecenderungan untuk berbuat curang. Dengan penugasan yang dilakukan di luar pengawasan guru, maka muncul kecenderungan untuk berbuat curang, seperti mencotek ke tugas teman, copy-paste secara serampangan dari sumber-sumber yang tidak valid dan sebagainya.
https://elearningindustry.com/5-hidden-benefits-conducting-elearning-audience-research
- Untuk memastikan bahwa penugasan dapat membantu siswa dalam memahami dan kemudian mengembangkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran tertentu, maka berikut adalah hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dalam pemberian tugas:
- Tugas yang diberikan merupakan pengembangan dari materi yang diberikan di kelas;
- Pastikan siswa mengerti manfaat dari penugasan yang akan mereka kerjakan, termasuk di antaranya adalah perihal 'kenapa' dan 'bagaimana
- Durasi penugasan tidak terlalu lama atau terlalu pendek, buatlah timing pengerjaan tugas yang sederhana, tidak terlalu lama ataupun tidak terlalu pendek. Hal ini akan menghindarkan siswa dari ' perasaan bosan, cemas, atau bahkan takut;
- Pastikan pula bahwa siswa memahami cara penilaian dari tugas yang mereka kerjakan, sehingga siswa dapat menata fokus dan konsentrasi mereka dengan lebih baik;
- Apabila guru biasa memberi sanksi pada siswa yang tidak mengerjakan tugas, atau tugas yang dikerjakan ternyata jelek, maka guru harus membiasakan pula untuk memberi hadiah kepada , siswa yang mengerjakan tugasnya dengan baik. Hal ini akan mendorong semangat siswa untuk belajar secara aktif, mereka pun akan merasa dihormati dan dihargai jerih payahnya.
Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk
Meningkatkan HasilBelajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahandi
Kelas V SDN 2 Bukit Harapan
Sutriani, Marinus Barra’ Tandiayuk, dan
Baharuddin Paloloang
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
Mengatakan
bahwa :
- Dengan menggunakan metode pemberian tugas, situasi kelas yang semula kurang aktif setelah di terapkan metode pemberian tugas, kondisi kelas berubah menjadi aktif.
- Penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas V SDN 2 Bukit Harapan, dengan persentase ketunasan klasikal pada siklus I yaitu 62,5% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%.
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASITERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA KELAS VII
DI
MTs. DAARUL HIKMAH PAMULANG
Skripsi
Mengatakan
bahwa :
1. Hasil belajar IPS siswa di MTs.
Daarul Hikmah Pamulang adalah cukup baik. Dengan penjelasan bahwa (73%)
siswa menjawab pertanyaan dengan benar, dan (27%) siswa menjawab
tidak benar. Kemudian hasil belajar IPS siswa di MTsDaarul Hikmah Pamulang
memiliki nilai rata-rata 73,29.
2. Metode pemberian tugas dan
resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa di MTs. Daarul Hikmah terdapat implikasi positif yang signifikan
antara metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS
siswa dengan implikasi yang sedang atau cukup. Dan Metode Pemberian
Tugas Dan Resitasi memberikan kontribusi Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18%
sedangkan selebihnya 82% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang perlu penelitian lebih lanjut.
Anam Khoirul, M.A 2015,
Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.
M. Sumantri, Strategi Belajar
Mengajar (Bandung: CV . Maula…» 2001), hlm. 130.
N. K. Reestiyah, Strategi Belajar
Mengajar.
Zain, A., Djamarah, Strategi
Belajar Mengajar. hlm, 97.
https://blog.igi.or.id/fungsi-tujuan-dan-langkah-metode-pemberian-tugas.html